Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran
Di Sekolah
Dasar Melalui E- Learning
Oleh :
Mohamad Juri, S.Pd.,MMPd
Guru
SMPN 1 Omben Kabupaten Sampang
Jawa Timur
1. Pendahuluan
Kemajuan suatu
bangsa salah satu indikatornya, dapat
dilihat dari perkembangan dunia
pendidikan pada bangsa
tersebut. Kemajuan pendidikan
juga menggambarkan tingkat
tingginya kebudayaan suatu
bangsa. Kemajuan sektor
pendidikan akan berpengaruh
cukup signifikan terhadap
kemajuan suatu bangsa,
khususnya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Demikian pula sebaliknya
kemajuan suatu bangsa
berpengaruh yang cukup
signifikan pula terhadap
sektor pendidikannya.
Sekarang bagaimana
halnya dengan perkembangan
kemajuan pendidikan di
negara kita. Kalau
kita amati secara
kasustik perkembangan pendidikan
di negara kita
sebenarnya cukup menggembirakan, seperti
telah diraihnya prestasi
juara I Olympiade
Fisika Internasional beberapa
kali oleh putera – puteri Indonesia.
Hanya saja prestasi
ataupun tingkat kemajuan
pendidikan di negara
kita justru menggambarkan
hal yang sebaliknya.
Ini terungkap dari
hasil penelitian yang
oleh lembaga-lembaga internasional
yang berkompeten mengadakan
penelitian di bidang
pendidikan. Bahkan kita
berada jauh di
bawah Malaysia, dan
Singapura, dan yang sangat
mengagetkan kita justru berada
di bawah Vietnam.
Terlepas dari
kriteria – kriteria yang dijadikan
acuan dari penelitian
tersebut, yang jelas
dari hasil penelitian itu,
sudah menggambarkan kondisi
pendidikan di negara
kita saat ini.
Hal ini tentunya
akan menjadi pemicu
bagi kita semua
yang kerkecimpung dalam
dunia pendidikan untuk
lebih meningkatkan kinerja
dan inovasi –inovasi dalam
dunia pendidikan .
Salah satu
inovasi yang perlu
dilakukan menurut penulis
adalah model dari
pelaksanaan pembelajaran. Hal
ini perlu dilakukan
sebab dalam kegiatan
pembelajaran
inilah transfer berbagai
kompetensi berlangsung.
Sesuai dengan
kondisi saat ini
dimana perkembangan teknologi
sangat pesat, khususnya
di bidang teknologi
informasi. Jadi sudah merupakan
keharusan untuk memanfaatkan
teknologi informasi tersebut
ke dalam dunia
pendidikan khususnya di
Sekolah Dasar.
Karya tulis
ini sengaja ditulis
untuk memberikan masukan
dan sumbang saran
agar model pembelajaran
di Sekolah Dasar
terjadi perubahan ke
arah peningkatan yang
lebih signifikan dibandingkan kondisi
yang ada saat
ini. Menurut penulis
eksistensi pembelajaran yang
ada di sekolah dasar
saat ini pada
umumnya masih teacher
sentris, dan belum
memanfaatkan media pembelajaran
secara optimal, khususnya
belum memanfaatkan media
teknologi informasi, khususnya
internet.
2.
Permasalahan
Hal yang
menjadi permasalahan dalam
penulisan makalah ini
meliputi hal- hal
di bawah ini :
- Bagaimana kondisi
pembelajaran di sekolah
dasar saat ini ?
- Bagaimana suatu
pembelajaran dikatakan berkualitas ?
- Apa sebenarnya yang
dimaksud dengan E- Learning ?
- Bagaimana
E – Learning dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran di Sekolah
Dasar ?
3.
Pembahasan Masalah
a. Tinjauan
Kondisi Pembelajaran di
Sekolah Dasar Saat
ini.
E.
Mulyasa, 2005 menyatakan bahwa
guru, kreatif, profesional,
dan menyenangkan harus
memiliki berbagai konsep
dan cara untuk
mendongkrak kualitas pembelajaran.
Langkah untuk mendongkarak
kualitas pembelajaran antara lain dengan mengembangkan
kecerdasan emosi,
mengembangkan kreatifitas
dalam
pembelajaran, mendisiplinkan peserta
didik dengan kasih
sayang, membangkitkan nafsu
belajar, memecahkan masalah,
mendayagunakan sumber
belajar, dan melibatkan
masyarakat dalam pembelajaran.
Sesuai dengan
pendapat di atas
ada satu hal
yang menarik perhatian
penulis yaitu mendayagunakan sumber
belajar. Disini sesuai
benar dengan harapan
penulis bahwa sumber
belajar untuk kegiatan
pembelajaran harus lebih
variatif, hal ini
untuk meningkatkan kualitas
dari mutu pembelajaran
itu sendiri. Salah satu
sumber belajar yang
sangat sedikit disentuh
adalah sumber belajar
yang memanfaatkan media
elektronika atau komputer.
Hal ini tidak
terlepas dari minimnya
penguasaan guru-guru di
Sekolah Dasar terhadap
media ini, disebabkan
pula kerena adanya
beberapa sekolah di
tanah air kita
yang belum memliliki
alat tersebut dengan
berbagai alasan, tidak
ada dana, tidak
ada tenaga yang
mampu mengoperasikan dan
lain-lain. Sebagai akibatnya
kegiatan pembelajaran berlangsung
dengan memanfaatkan sumber
belajar yang
itu- itu saja, yaitu guru
dan buku. Sebagai
akibat dari kondisi ini
siswa akan belajar
dengan situasi yang
monoton dari hari
ke hari.
Dan sudah
umum yang terjadi di
lapangan saat ini
yaitu bahwa pembelajaran
terjadi dengan dominansi
dari guru. Artinya
pembelajaran berlangsung dengan
peranan guru yang
sangat dominan, dan
umumnya metode yang
sering digunakan adalah
metode ceramah. Dengan
kondisi seperti ini
pembelajaran berlangsung secara
teacher centrys.
b. Kondisi
Pembelajaran yang Berkualitas
Istilah pembelajaran
sendiri, mengacu pada
segala daya dan
upaya yang sengaja
dikondisikan untuk terjadinya
proses belajar pada
diri siswa. Sedangkan
istilah belajar sendiri
memeliki pengertian, suatu
proses fisik dan
psikis pada diri
siswa. Dimana seseorang
yang menagalami peristiwa
belajar akan berbeda
keadaannya dengan kondisi
sebelum dia mengalami
belajar, seperti dia
akan semakin memiliki
banyak pengetahuan ( kognitif ), memiliki
sikap yang semakin dewasa (
afektif ), dan memiki
beberapa keterampilan gerak,
yang juga semakin
bertambah ( psikomotor ).
Oemar Hamalik, 2001
menyatakan bahwa Belajar
adalah suatu proses
perubahan tingkah laku individu
melalui interaksi dengan
lingkungan. Di dalam
interaksi inilah terjadi
serangkaian pengalaman belajar.
Sedangkan William Burton,
mengemukakan bahwa A
good learning situation consist of a rich and varied
series of learning experiences
unified around a
vigorrous purpose and
carried on in
interaction with a rich,
varied and propocative
environment.
Sudjana,
1991 menyatakan bahwa kondisi
pembelajaran yang berkualitas
dipengaruhi oleh faktor-faktor : Tujuan
pengajaran yang jelas,
bahan pengajaran yang
memadahi, metodelogi pengajaran
yang tepat, dan
cara penilaian yang baik.
Bahan pengajaran adalah
seperangkat materi keilmuan
yang terdiri atas fakta,
konsep, prinsip, generalisasi
suatu ilmu pengetahuan
yang bersumber dari
kurikulum. Saat ini
hal-hal tersebut akan
merupakan suatu kompetensi
yang harus dimiliki
oleh siswa.
Di dalam
metodelogi pengajaran ada
dua aspek yang
paling menunjol yaitu
metode mengajar dan media
pengajaran, sebagai alat bantu
mengajar, dimana media
pengajaran ini merupakan salah
satu lingkungan belajar
yang dikonsikan oleh
guru.
Salah satu
ciri dari pelaksanaan
pembelajaran yang berkualitas
adalah dimanfaatkannya media
pembelajaran, dalam proses
pembelajaran. Di zaman
yang serba canggih
seperti kondisi saat
ini dimana teknologi
berkembang sedemikian pesatnya,
komputer sudah bukan
merupakan barang yang
langka dan mewah.
Dengan adanya media
komputer sebagai pengolah
informasi sudah selayaknyalah
apabila di tiap- tiap
sekolah dasar minimal
memiliki satu unit
komputer. Baik komputer
sebagai sarana pengolah
administrsi sekolah, dan
akan lebih baik lagi
apabila komputer dapat
berfungsi sebagai media
pembelajaran bagi siswa.
c. Tinjauan
tentang E- Learning
Istilah E – learning
tergolong hal baru
dan hal aktual
dalam khasanah perkekembangan Ilmu
pengetahuan. Istilah ini
muncul seiring dengan
perkembangan kemajuan dunia
elektronika yang berkembang
saat ini. Artinya
mencari literatur yang
membahas tentang e – learning
ini untuk saat
ini tergolong sulit.
Dalam hal
ini penulis berupaya
menganalis e – learning dari susunan
kata – kata e-learning itu
sendiri. Istilah e-learning
muncul seiring
dengan dimanfaatkannya alat- alat
elektronika dalam kehidupan
manusia, terutama teknologi
yang berbasiskan komputer sebagai alat
pengolah data dan
informasi. Dan terlebih
lagi dengan dimanfaatkan
atau munculnya internet
dalam kehidupan manusia.
Istilah e-learning muncul
seiring dengan munculnya istilah e-e yang
lain, seperti: E-Goverment (
strategi pembangunan dan
pengembangan sistem pelayanan
publik berbasis teknologi
digital), E-Tendering, dan
lain-lain.
Istilah E-Learning
sebenarnya merupakan frase
yang tersusun dari
dua kata yaitu kata Electronic disingkat
E, dan kata Learning yang
dalam bahasa Indonesia
berarti pembelajaran. Dengan demikian
e-learning memiliki
pengertian “ Pembelajaran dengan
memakai atau memanfaatkan
teknologi komunikasi dan
informasi “.
Perkembangan teknologi
komonikasi saat ini
semakin canggih. Kalau
pada awalnaya jaringan
sarana komonikasi masih
memanfaatkan kabel, maka
saat ini jaringan
komunikasi sudah memanfaatkan
gelombang elektromagnetik atau
gelombang radio yang
tanpa kabel. Saat
ini kebanyakan orang
sudah memanfaatkan informasi
dengan memanfaatkan jaringan
data pada komputer dengan cara
mengadakan koneksi ke
komputer lain, hal
ini dikenal dengan
istilah internet. Dengan
adanya jaringan internet
ini seseorang dapat
mengakses data apa
saja dengan melakukan
browsing ke berbegai
penyelia data ( server ) di berbegai
belahan bumi ini.
Artinya dengan adanya
internet ini masalah
ruang tidak menjadi
halangan. Sebagai misal
kita dapat mengakses
data dari berbagai
tempat di Amerika
dengan memanfaatkan layanan
Yahoo, hanya dalam
hitungan detik, berbagai
data berhasil kita
akses.
Data-data tersebut
sebenarnya dapat kita manfaatkan
sebagai materi pembelajaran ( learning ) di
sekolah dasar. Tentunya
dalam hal ini
diperlukan suatu keterampilan
khusus, yang pertama
keterampilan memanfaatkan atau
mengoperasikan komputer, dan
yang terutama penguasaan
dalam menggunakan fasilitas
internet. Disini dibutuhkan
guru yang terampil,
yang pertama terampil
mengeperasikan komputer, dan
yang selanjutnya harus
terampil pula memanfaatkan
internet. Jika hal
ini terpenuhi maka
teknologi komunikasi dan
informasi yang ada
pada internet dapat
digunakan dalam pembelajaran.
d. Upaya
Memanfaatkan E-learning untuk
Meningkatkan kualitas Pembe-
lajaran
di Sekolah Dasar
Tidak dapat
dipungkiri bahwa eksistensi
sekolah-sekolah dasar di
negara kita sangat
beragam. Hal ini tidak
terlepas dari faktor
giografis dan topografis
di negara kita yang
beragam pula. Ditambah
pula adanya faktor
kultural yang ada
pada berbagai suku
juga beragam.
Terlepas dari
hal diatas telah
kita ketahui bersama
bahwa keberadaan seperangkat
komputer pada suatu
sekolah sampai saat
ini secara garis
besar masih cukup
jarang, artinya sekolah
yang memiliki fasilitas
komputer dengan sekolah
yang belum memiliki
fasilitas komputer masih
banyak yang belum
memiliki fasilitas komputer.
Hal ini dikarenakan
beberapa faktor, yaitu
(1) faktor dana, artinya sekolah
tidak cukup dana
untuk membeli seperangkat
komputer, (2) faktor
kemampuan penguasaan teknologi, maksudnya masih banyak
guru di sekolah
dasar belum mampu
mengoperasikan komputer ( GAPTEK
= Gagap Teknologi ), (3) Faktor
lain, misalnya faktor
keamanan. Sekolah yang
tidak aman enggan
untuk membeli komputer.
Penulisan makalah
ini mengacu pada
sekolah-sekolah yang telah
memiliki dan memanfaatkan
komputer. Syarat sebuah
komputer agar dapat
dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi komunikasi dan
informasi, adalah komputer
tersebut harus dapat
dikoneksikan ke internet.
Tidak semua komputer
dapat dikoneksikan ke
internet. Sebagai mana
yang dijelaskan Mico Pardosi 2000, komputer akan dapat
dikoneksikan ke internet apabila
memiliki persaratan berikut:
1) Komputer tersebut
harus dilengkapi dengan
modem, baik modem
internal
maupun modem
eksternal.
2) Komputer dengan prosessor Pentium 100 Mhz (minimal), lebih
tinggi lebih baik.
3)
Memiliki jaringan telepon,
atau wareless .
4) Meng-
install program Internet ( browser) ke
dalam komputer, misalnya Internet
Explorer.
5)
Mendaftarkan diri ke ISP ( Perusahaan Penyelia
Jasa Internet) yang ada, misal-
Nya RADNET, INDONET, MEGANET, atau
TELKOMNET.
Fasilitas internet
dapat dimanfaatkan sebagai
media dalam pembelajaran
atau e- learning yaitu
dengan memanfaatkan menu search,
yaitu:
1)
Hubungkan komputer ke ISP
2)
Setelah komputer terhubung
ke ISP, klik ganda Internet Explorer,
3) Klik
menu search,
4) Ketik web atau
data yang akan dicari
pada kotak yang
tersedia misalnya kata
“ habitat “ , maka
kita akan kita
dapatkan data –data yang
berhubungan de-
ngan habitat. Demikian
pula apabila kita mengetikkan kata-kata
yang lain tentu
kita akan memperoleh
data –data yang kita
inginkan.
Disinilah letak
essensialnya internet sebagai
teknologi komonikasi dan
informasi yang dapat
dimanfaatkan dalam dunia
pembelajaran, atau E-learning.
Dengan
kecanggihan internet, apabila
dapat dimanfaatkan dengan
tepat, maka akan
menjadi sumber belajar
yang sangat lengkap, ibarat sebuah
perpustakaan yang menyediakan
berbagai referensi.
4.
Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
Kesimpulan yang
dapat diperoleh dari uraian
di atas adalah:
1) Kualitas pembelajaran dapat
ditingkatkan dengan pemanfaatan E-learning
( Pemanfaatan teknologi
komunikasi dan informasi
dalam pembelajaran ).
2) E- learning
merupakan merupakan inovasi
yang sangat tepat
untuk dikem-
bangkan di sekolah
dasar saat ini
sesuai dengan perkembangan
teknologi
yang sedemikian pesat, demikian pula dengan perkembangan
informasi.
b. Saran
Ada
beberapa hal yang
perlu penulis sarankan,
agar e-learning di
sekolah
Dasar berjalan optimal :
1) Seharusnya tiap
sekolah memiliki komputer
yang dapat diakseskan
ke in-
ternet ( langkah
ini perlu difasilitasi
oleh pemerintah ).
2) Seluruh sekolah
harus memeliki jaringan
telepon.
3) Perlu Diklat
yang dapat melatih
guru SD agar
terampil menggunakan
Komputer, seperti Diklat
KKPI JARDIKNAS, ini salah satunya.
DAFTAR
PUSTAKA
E Mulyasa. 2005. Menjadi
Guru Profesional.
Bandung
: PT. Remaja Rosdakarya.
http://en.wikipedia.org/wiki/
E-learning.
Indrajit, Richardus Eko. 2002. Electronic Goverment.
Yokyakarta
: Penerbit Andi.
Mico Pardosi. 2001. Sistem Operasi Windows dan
Internet Secara Cepat
dan Mudah. Surabaya: Penerbit Indah.
__________ 2004. Daftar
Alamat Internet. Surabaya : Penerbit Indah.
Oemar Hamalik.
2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar