Gambar : Pelaksanaan USBN di SMPN Satu Atap 2 Tambelangan
Sumber : Koleksi Pribadi
Hari ini Selasa, 10 April 2018 adalah hari kedua pelaksanaan USBN ( Ujian Sekolah Ber Standar Nasional ) untuk pelajaran PJOK berjalan lancar, setelah kemarin hari Senen, 9 April 2018 untuk mata pelajaran Seni Budaya juga berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kami dari pihak sekolah sangat mengharap kiranya kegiatan ini dapat berjalan sukses sampai nanti kegiatan terakhir tanggal 4 Mei 2018.
Gambar : Suasana Hari Kedua USBN Ruang II SMPN Satu Atap 2 Tambelangan
Sumber : Koleksi Pribadi
Pelaksanaan USBN tahun ini di Kabupaten Sampang dilaksanakan dengan 2 cara yaitu : 1).Menggunakan Kertas Pencil ( USBN KP ) dan dilaksanakan menggunakan komputer. Untuk beberapa mata pelajaran bagi sekolah negeri menggunakan kertas pencil yaitu matapelajaran : Seni budaya, PJOK, TIK, dan Bahasa Madura. Tapi ada sekolah tertentu yang kelengkapan jaringan komputernya sudah lengkap seluruhnya dilaksanakan dengan menggunakan komputer. sedangkan untuk mata pelajaran lain yaitu : P.Agama Islam, Bahasa Indonesia, PKN, Matematika, IPA, Bahasa Inggris, IPS seluruhnya dilaksanakan menggunakan komputer, namun dilaksanakan secara off line.
Kendala yang dihadapi SMPN Satap 2 Tambelangan pada pelaksanaan USBN tahun 2018 ini adalah dalam hal ketersediaan komputer client. Pridiksi awal pada pelaksanaan UN ataupun USBN berbasis komputer tahun ini yaitu kepemilikan komputer klient pada awalnya kami mimiliki 8 komputer dengan prediksi bahwa kedelapan komputer tersebut dalam kondisi sehat dan berfungsi. Namun kondisi tidak terduga muncul ketika persiapan pelaksanaan Simulasi II, setelah komputer dicoba ternyata dari 8 komputer yang berfungsi dengan normal hanya 3 komputer. Pada saat pencairan Dana Bos tri wulan IV kami berhasil memberi 2 client 3 klient dan 1 server. Dan pada saat ini keberadaan komputer di Satap 2 tambelangan terdiri dari : 2 server dan 8 client. Pada pelaksanaan USBN dan UNBK tahun ini kami membutuhkan 15 client , jadi sampai saat ini 7 klient masih bersifat pinjaman.
Namun dengan kondisi yang semacam ini kami pihak sekolah masih tetap optomis bahwa sanya USBN dan UNBK pada tahun 2018 ini bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Harapan kami kedepan minimal tahun depan sudah tidak ada lagi client yang statusnya pinjaman. Besar harapan kami kiranya hal ini mendapat perhatian dari pemerintah sehingga dapat memberi bantuan komputer client kepada sekolah kami. Kami memang sekolah yang berada di pinggiran namun tujuan dan cita-cita kami yaitu ingin mencerdaskan anak negeri ini dengan adil. Artinya baik anak yang berada di perkotaan dan anak-anak yang berada di pedesaan statusnya sama yaitu sama-sama ingin memperoleh pendidikan yang layak. Hal ini sesuai dengan cita-cita luhur pendiri bangsa ini yang tertuang dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 yaitu : mencerdaskan kehidupan bangsa. ( mjury 2018 ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar